Senin, 14 November 2011

Siklus Nafas Kehidupan yang Menjadikannya Hidup

“Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS.Al-Baqarah:22)
Coba bayangkan ketika melihat hamparan luas alam yang banyak sekali dipenuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang subur dan hijau. Tumbuh-tumbuhan yang banyak ditumbuhi dengan berbagai variasi bunga dan buah-buahan yang melimpah ruah di berbagai penjuru negeri ini. Seakan-akan telah diatur untuk saling berbagi dan melengkapi satu dengan yang lain. Ada yang hidup ditempat lembab, kering, ataupun di air. Tumbuh-tumbuhan yang hidup didaerah yang berbedapun menyesuaikan dengan lingkungannya dan memiliki kekhasan masing-masing. Melihat hal yang demikian, mungkin kita tidak melihat indahnya alam ini jika di daratan tanah hanya berupa padang yang tandus. Dan mungkin sekarang kita tidak sedang berada di dunia ini. Tetapi begitulah seharusnya kita membayangkan dan memikirkan alam ini sejak adanya kehidupan.
Kehidupan sebelumnya lahir dilautan dan dikolam, dan disanalah kehidupan berevolusi selama 3 miliar tahun. Para ahli paleobiologi baru-baru ini menemukan fosil sianobakteri yang kemungkinan telah melapisi tanah lembab sekitar 1,2 miliar tahun silam, akan tetapi perziarahan evolusioner yang panjang dari organisme yang lebih kompleks hingga mencapai daratan masih belum dimulai hingga sekitar 475 juta tahun silam. Komunitas daratan yang dimulai oleh tumbuhan mengubah biosfir. Bayangkan, misalnya, bahwa manusia tidak akan ada jika rantai kejadian evolusi yang dimulai ketika pertama kali turunan alga hijau tertentu mendiami daratan, tidak terjadi.(Campbell.jilid2 hal.153.2003)
Para pakar sistematika mencatat bahwa alga hijau adalah yang paling terdekat kekerabatannya dengan tumbuhan. Karena berevolusi maka selanjutnya berkembang membentuk tumbuhan yang lebih spesifik yang sering disebut sebagai tumbuhan tingkat tinggi. Umumnya Tumbuhan tingkat tinggi melakukan proses fotosintesis. Dan ternyata karena fotosintesis dari tumbuhanlah kehidupan ini bisa berlangsung. Contoh yang bisa kita rasakan saat ini adalah bernafas. Darimanakah udara bersih yang kita hirup setiap harinya?
Siapapun kita, dikehidupan ini pasti sering terfikir bagaimana kita bisa bernafas dan memperoleh energi untuk aktifitas sehari-harinya, terlepas dari siapa yang memberikanNya. Allah SWT telah mengaruniakan begitu banyak nikmat dan karuniaNya di kehidupan ini. Termasuk ilmu Allah yang menjadikan kita untuk selalu memikirkan bagaimana udara yang kita hirup setiap detiknya dapat terus melangsungkan kehidupan ini. Melewati setiap langkah dengan setiap desah nafas yag terus berpendar. Mungkin ini siklus kehidupan yang telah digariskan olehNya yang begitu indah dalam mendesain alam sedemikian rupa sehingga menjadikan kita harus selalu bersyukur atas apa yang telah kita terima selama ini.
Tumbuh-tumbuhan. Memang penciptaan yang sungguh luar biasa. Allah telah mengatur siklus nafas kehidupan melalui tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan yang berwarna hijau melakukan fotosintesis yang membutuhkan karbondioksida (udara kotor) yang telah kita buang selagi kita menghembuskan nafas. Proses fotosintesis berlangsung dengan adanya bantuan sinar matahari dan air yang dapat diserap energinya oleh tumbuhan. Selanjutnya hasil dari proses tersebut adalah dikeluarkannya oksigen (udara bersih) yang kita bisa hirup sekarang. Maka tidak heran bila ketika sedang berada dibawah pohon kita akan merasakan semilir kesejukan. Karena kita bisa menikmati oksigen yang dikeluarkan oleh tumbuh-tumbuhan.
Sampai di sini, mari kita merenung. Dengan bantuan air dan sinar matahari, tumbuh-tumbuhan dapat melakukan proses fotosintesis dan dari itu pula dapat menghasilkan buah yang lezat. Tumbuhan yang menghasilkan buah mengandung gizi penting bagi manusia dan binatang yang seakan memahami anatomi tubuh keduanya. Tumbuh-tumbuhan yang hijau membuat makanan sendiri dengan memperhitungkan rancangan tertentu yang memastikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya . Tapi kita mesti ingat bahwa tumbuhan sebagian besar tersusun dari kayu, akar, dan daun. Tumbuh-tumbuhan tidak berkemampuan untuk berpikir dan menalar. Tetumbuhan tanpa kecerdasan dan kesadaran, tapi mampu menghasilkan oksigen dari hasil fotosintesis yang telah dibuatnya untuk melangsungkan kehidupan manusia di muka bumi , ini menjadi bukti akan keberadaan Allah. Allah-lah yang mencipta tetumbuhan dan menjadikannya bermanfaat untuk manusia. Dalam satu ayat Al Qur'an, Allah SWT berfirman:
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.”(QS. Al-An’aam:99)
Dari ayat diatas jelas bahwa tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di muka bumi ini telah dinampakkan dengan nyata. Tetapi dengan agama islam yang telah memberikan kejelasan terhadap ayat-ayatnya, kita di anjurkan untuk selalu bersyukur terhadap ciptaan Allah.
Sejenak bertafakur kembali untuk memikirkan penciptaan alam ini yang sungguh memesona. Berdasarkan praktikum yang sering dilakukan oleh para pelajar-pelajar baik di SMA atau di Universitas yaitu mengamati fotosintesis pada Hydrilla verticilata yang mengacu pada eksperimen Ingenhousz . Uniknya, Hydrilla vaerticilata bukanlah tumbuhan, melainkan hewan tingkat rendah yang dapat berfotosintesis. Hydrilla hanya dapat tumbuh ditempat yang lembab dan berair. Dan benarlah bahwa praktikum yang telah dilakukan, Hydrilla dapat berfotosintesis dengan munculnya gelembung-gelembung pada saat Hydrilla didalam air. Gelembung-gelembung tersebut mengindikasikan adanya oksigen yang dikeluarkan.
Baik tumbuhan maupun hewan tingkat rendah tadi telah memberikan kontribusinya untuk melangsungkan kehidupan. Penciptaan yang sedetail Ini menandakan bahwa Allah telah menciptakan alam ini dengan sempurna, menciptakan manusia untuk menjadi khalifah fil ardhi, menjadi pemimpin di bumi termasuk untuk menjaga alam ini dengan sebaik-baiknya,seperti dalam firman Allah SWT:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".(QS.Al-Baqarah:30).
Etika yang dituntunkan kepada manusia terhadap lingkungannya, sebenarnya sebagai fungsi kekhalifahan manusia dimuka bumi. Tugasnya untuk menjaga dan memelihara agar lingkungan tetap seimbang dengan adanya kebutuhan manusia yang sering meningkat. Oleh karena itu pertanggungjawaban perbuatannya adalah pertanggungjawaban tugas kekhalifahan yang menjadi amanatnya. Sebagai khalifah, manusia harus mampu menghormati dan menghargai seluruh prose salami yang berjalan dimuka bumi, salah satunya terhadap tumbuhan.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS.Ar-Rahmaan:13)
Dialah Allah, yang telah menciptakan tumbuhan dengan sangat sempurna hingga bagiannya yang terkecil, termasuk proses fotosintesis . Hanya dengan kesempurnaan bagian tumbuhan inilah dapat melaksanakan perannya di bumi untuk menunjang kelangsungan hidup manusia. Manusia tak sepatutnya merasa besar diri karena ilmunya yang dangkal. Sebaliknya hendaknya mereka mengagungkan Allah dan bersyukur atas segala nikmatNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar