Senin, 14 November 2011

about love...

Hari ini ketemu, Besok sms’an, dan Lusa jadian!
Ironis sekali melihat kenyataan sekarang. Begitu mudahnya seseorang mengungkapkan rasa Cinta yang baru merekah dihatinya. Berawal  dari seringnya bertemu, janjian atau alasan lain yang memungkinkan agar mereka bertemu. Sesekali percakapan mereka  dibumbui dengan gurauan-gurauan yang terkadang tidak jelas arahnya. Selanjutnya perkenalanpun terjadi! Entah karena mereka merasa cocok atau apapun, tapi  terkadang  seperti  itulah awal mula seseorang mulai jatuh cinta. Waktu yang terus bergulir yang selanjutnya mereka memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat, Pasaran (pacaran)! Yah istilah itu saya namakan pasaran karena budaya seperti itu sudah menjadi hal yang pasaran dikalangan para remaja. Witing tresno jalaran saka kulina. Pepatah  dari bahasa jawa  itu mengibaratkan kalau  seringnya intensitas bertemu bisa menjadi  awal dari tumbuhnya benih-benih cinta diantara dua insan. Mungkin benar demikian, tapi apakah harus berakhir dengan pacaran?
Coba kita lebih jeli melihat fenomena ini yang sering terjadi diantara para pemuda-pemudi di seantero negeri. Terkadang keheranan muncul di benak saya. Apakah mereka tak berfikir seribu kali untuk mengambil keputusan yang mungkin bisa saja berdampak negatif untuk mereka? Tak ayal banyak para pecinta buta yang menjadi  korbannya . bunuh diri karena patah hati! Mungkin kalo hanya patah hati tak mengapa, tapi jika sampai MBA (Naudzubillah) baru seseorang merasakan bercabik-cabiknya hati. Mencoba mendekatnya saja tidak boleh  apalagi mencoba untuk lebih dekat dengannya. Seperti yang terkandung dalam firman Allah SWT:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS.Al-Isra:32).
Lantas,jika hal demikian sudahlah terjadi, siapa  yang akan kalian gugat? Laki-lakinya atau perempuanya? Kalian bahkan tak merasa berdosa dgn menutupinya dgn pernikahan! Bagaimana laki-laki akan menjaga pandangannya, jika perempuan tak menjaga pakaiannya? Seperti dalam firman Allah SWT:
“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Ahzab;59)
Terkadang , susah bagi kita yang seharusnya bisa menjaga hati, menjaga lisan, menjaga sikap dan tingkah laku kita. Mungkin sebaiknya konflik pribadi ini akan selesai  jika dibiarkan saja. Cobalah dengan mengingatNya kita akan lebih dekat dengannya. Tetapi, salahkah aku jatuh cinta, jika hal ini terjadi, aku lebih banyak menangis  di akhir shalatku?
Menjawab pertanyaan demikian, kita hanya bisa bersabar dan bersabar, tapi teringat juga akan pesan  ponsel dari teman  : bila kamu yakin kepada Allah, maka tak ada ragu dihatimu, tak perlu galau karena cinta itu tak kunjung tiba. Tak perlu juga gelisah bertanya ke kanan ke kiri bak seorang istri kehilangan suami. Karena cinta itu ada untuk kamu. Selama kamu menjaga diri dengan akhlak islami, menjaga kehormatan diri dan hati, maka Allah akan pilihkan orang yang tepat untukmu. Bukan sekarang, bukan juga pagi tetapi  bila tiba saatnya nanti, kau hanya akan tersipu dan menerimanya dengan segenap hatimu. (di kutip dari buku “karena cinta harus memilih” oleh burhan sodiq).

Indahnya cinta, indahnya ada aturan cinta dalam islam. Dan indahnya jika kita jaga aturan-aturan itu. Semoga permata yang dicari akan ditemui hingga akan indah pada saatnya nanti. Semoga kita sama-sama Berjaya di dunia dan akhirat. Berjaya dalam mengarungi segala dugaan dan cobaan,  yang menguji kekuatan iman. Karena tapak iman itulah yang menemukan cinta yang selama ini telah hilang.
Semoga Allah meletakkan kita  di bawah payung rahmat kasihNya…insya Allah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar