Kamis, 17 November 2011

Inilah duniaku...



Duniaku

Tentang bagaimana aku menghargai sekelilingku
Jangan kau pikir mereka akan menerimamu
Dalam dunia yang sering memberontak
Dalam fikiran yang tak terbatas

Alam akan selalu mendengar hiruk pikukmu
Dalam jeritan tangis hati yang mengusik
Dalam perasaan yang membara
Dalam konflik yang bergejolak
Juga dalam persembunyian doa

Dengan siapa aku berbicara
Dengan siapa aku berbuat
Dan dengan siapa aku menjaga perasaan

Semua akan menjadi simbiosis indah
Oleh semilir angin yang masuk
Diserap dedaunan yang hijau
Dan merasakan kesejukannya

Dan itu semua karena Aku, bukan dia atau mereka!

Aku yang membentuk pribadiku
Menjelajah bulan dan bumi
Berlayar di laut
Mengembara di darat
Terbang ke udara
Mengukir bintang di langit
Dan melukis indah dalam tata surya kehidupan

Disini aku melangkah
Disana aku berlari
Dan di ujung sana aku berdiri

Inilah duniaku
Dunia  dalam lintasan samudera


Eda AMny

Senin, 14 November 2011

sel-selku

Mitokondria adalah energy semangatku untuk beraktifitas. Termasuk kerjasama ribosomku membuat protein agar tubuhku tetap sehat dengan asam amino yang dibuatnya. Bermula dari DNA si pembawa informasi genetika yang akan mentranskripsikan kode-kode genetiknya. Kemudian RNA duta sipenerima akan mentranskripsi membentuk kodon  dalam sintesis protein. Tak cukup sampai disitu, selanjutnya akan terjadi translasi dari RNA transfer untuk menerjemahkan kode-kode genetic yang dibawa oleh RNA duta. Lalu proses terakhir dari sintesis protein yaitu RNA ribosom akan menyusun asam amino yang berderet-deret dalam urutan yang  sesuai dengan kode sehingga terbentuklah protein yang diharapkan. Protein yang tebentuk akan mengatur metabolisme sel dengan enzim-enzimnya. Di dalam tubuh akan terjadi proses luar biasa yang akan terjadi pembentukan dan pemecahan senyawa-senyawa organik.

bersambung.... 

menjadi pendidik sejati:)

“Hati-hatilah, jangan sampai mereka melihatmu melanggar Larangan ALLAH”
Pesan bagi kita semua sebagai generasi-generasi pendidik dan pembelajar masa depan. Pesan pendidik yang ingin menjadikan generasi masa depan yang berkualitas. Memang tidak mudah untuk menjadi pendidik yang benar-benar menjalankan amanah yang di berikan oleh Allah. Terkadang banyak aral dan rintangan yang harus pendidik hadapi sebelum mereka mampu untuk terjun kedunia pendidikan. Tentunya Semua itu harus dipersiapkan dari segi jiwa, psikis, dan akademis. Mari kita lebih peka dan jeli melihat kondisi para pendidik yang ada dalam ruang lingkup pendidikan,  dengan melihat fakta di atas realita yang ada di kehidupan sekarang ini.
Dalam majalah Tarbawi edisi 254 th.13, rajab 1432, 30 juni 2011,ada kalimat yang dapat kita ambil pelajarannya. Seorang ulama terdahulu ketika memanggil seorang guru privat untuk anak-anaknya, terlebih dahulu berpesan, “sebelum engkau mengajari anak-anakku, jadikan yang pertama engkau perbaiki adalah akhlak dan perbuatanmu. Sebab apa yang engkau lakukan didepan matanya, itulah yang mereka anggap kebaikan. Sedang apa yang kau tinggalkan, itulah yang mereka anggap keburukan.
Dalam pesannya kepada para ayah, James Dobson, menyatakan, “anak lelaki memperhatikan ayah mereka dengan seksama, memperhatikan setiap perilaku dan nilai sampai pada yang sekecil-kecilnya. Jika engkau biasa memarahi dan menghina istrimu, putramu akan memperlakukan ibu mereka dan perempuan lain dengan tidak hormat. Jika engkau minum-minuman keras, anakmu akan berisiko terlibat dengan narkoba. Jika engkau mengutuk atau merokok atau bertengkar dengan karyawanmu, putramu mungkin akan mengikuti perbuatan itu. Jika engkau mementingkan diri sendiri, kejam atau pemarah. Engkau akan melihat karakter tersebut ditampilkan pada generasi  penerusmu.
Dalam Al Qur’an, kita mengenal tokoh bernama Luqman Al Hakim. Sosoknya sangat populer, karena nasihat-nasihatnya yang penuh hikmah. Bukan sekadar pesan, namun nasihatnya merupakan pendidikan seorang ayah terhadap anak-anak yang dicintainya dengan sepenuh hati, tentang akidah dan akhlak. Karena keteladanannya dalam mendidik anak itulah, maka Allah mengabdikan namanya dalam Al Qur’an.
Ada enam pesan penting yang disampaikan Luqman kepada anaknya: larangan mempersekutukan Allah: berbuat baik kepada dua orang ibu-bapak: sadar terhadap pengawasan Allah; mendirikan shalat;  amar makruf dan nahi munkar ; dan sabar dalam menghadapi persoalan; larangan sombong dan membanggakan diri; serta bersikap sederhana dan bersuara rendah. Ini semua terhimpun di surat Luqman, dari ayat 13 hingga 19.
Suatu kebaikan dan kemuliaan yang di tunjukan oleh seorang pendidik adalah suatu hal yang dianggap benar  oleh anak didiknya. Sebagai seorang pendidik tentu memiliki tanggung jawab yang berat agar dapat membawa anak didiknya benar dimata Allah SWT. Mungkin sekarang belum banyak yang telah kita berikan, tapi percayalah jika kita berusaha dengan selalu melakukan kebaikan di depan mereka, mereka akan melihat kita sebagai pendidik dan pembelajar sejati. Tapi bukan hanya untuk di depan mereka, baik sikap dan tindakan kita adalah benar juga dihadapan Allah, sehingga kelak dapat dipertanggungjawabkan.
Profesiku sebagai guru adalah amanah Allah, sebaik-baik amanah datangnya dari Allah. Aku yakin sepenuh hati, ini adalah takdirku, akan aku jalankan kekhalifahanku, hingga Allah akan menolongku di akhirat kelak. Ini adalah prinsip dan paradigma. Prinsip inilah yang akan membuat hidupku lebih bermakna. Bahkan setiap detik aku akan terpanggil untuk terus memperbaiki diri, pengajaran, profesi, siswa-siswi, dan mengembangkan semua potensi, serta mensucikan setiap amalan yang aku lakukan. (di kutip dari buku “menjadi pendidik sejati” )
Sumber: Tarbawi edisi 254 th.13, rajab 1432, 30 juni 2011

EdA Amny,,,
P.Bio ITK

about love...

Hari ini ketemu, Besok sms’an, dan Lusa jadian!
Ironis sekali melihat kenyataan sekarang. Begitu mudahnya seseorang mengungkapkan rasa Cinta yang baru merekah dihatinya. Berawal  dari seringnya bertemu, janjian atau alasan lain yang memungkinkan agar mereka bertemu. Sesekali percakapan mereka  dibumbui dengan gurauan-gurauan yang terkadang tidak jelas arahnya. Selanjutnya perkenalanpun terjadi! Entah karena mereka merasa cocok atau apapun, tapi  terkadang  seperti  itulah awal mula seseorang mulai jatuh cinta. Waktu yang terus bergulir yang selanjutnya mereka memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat, Pasaran (pacaran)! Yah istilah itu saya namakan pasaran karena budaya seperti itu sudah menjadi hal yang pasaran dikalangan para remaja. Witing tresno jalaran saka kulina. Pepatah  dari bahasa jawa  itu mengibaratkan kalau  seringnya intensitas bertemu bisa menjadi  awal dari tumbuhnya benih-benih cinta diantara dua insan. Mungkin benar demikian, tapi apakah harus berakhir dengan pacaran?
Coba kita lebih jeli melihat fenomena ini yang sering terjadi diantara para pemuda-pemudi di seantero negeri. Terkadang keheranan muncul di benak saya. Apakah mereka tak berfikir seribu kali untuk mengambil keputusan yang mungkin bisa saja berdampak negatif untuk mereka? Tak ayal banyak para pecinta buta yang menjadi  korbannya . bunuh diri karena patah hati! Mungkin kalo hanya patah hati tak mengapa, tapi jika sampai MBA (Naudzubillah) baru seseorang merasakan bercabik-cabiknya hati. Mencoba mendekatnya saja tidak boleh  apalagi mencoba untuk lebih dekat dengannya. Seperti yang terkandung dalam firman Allah SWT:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS.Al-Isra:32).
Lantas,jika hal demikian sudahlah terjadi, siapa  yang akan kalian gugat? Laki-lakinya atau perempuanya? Kalian bahkan tak merasa berdosa dgn menutupinya dgn pernikahan! Bagaimana laki-laki akan menjaga pandangannya, jika perempuan tak menjaga pakaiannya? Seperti dalam firman Allah SWT:
“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Ahzab;59)
Terkadang , susah bagi kita yang seharusnya bisa menjaga hati, menjaga lisan, menjaga sikap dan tingkah laku kita. Mungkin sebaiknya konflik pribadi ini akan selesai  jika dibiarkan saja. Cobalah dengan mengingatNya kita akan lebih dekat dengannya. Tetapi, salahkah aku jatuh cinta, jika hal ini terjadi, aku lebih banyak menangis  di akhir shalatku?
Menjawab pertanyaan demikian, kita hanya bisa bersabar dan bersabar, tapi teringat juga akan pesan  ponsel dari teman  : bila kamu yakin kepada Allah, maka tak ada ragu dihatimu, tak perlu galau karena cinta itu tak kunjung tiba. Tak perlu juga gelisah bertanya ke kanan ke kiri bak seorang istri kehilangan suami. Karena cinta itu ada untuk kamu. Selama kamu menjaga diri dengan akhlak islami, menjaga kehormatan diri dan hati, maka Allah akan pilihkan orang yang tepat untukmu. Bukan sekarang, bukan juga pagi tetapi  bila tiba saatnya nanti, kau hanya akan tersipu dan menerimanya dengan segenap hatimu. (di kutip dari buku “karena cinta harus memilih” oleh burhan sodiq).

Indahnya cinta, indahnya ada aturan cinta dalam islam. Dan indahnya jika kita jaga aturan-aturan itu. Semoga permata yang dicari akan ditemui hingga akan indah pada saatnya nanti. Semoga kita sama-sama Berjaya di dunia dan akhirat. Berjaya dalam mengarungi segala dugaan dan cobaan,  yang menguji kekuatan iman. Karena tapak iman itulah yang menemukan cinta yang selama ini telah hilang.
Semoga Allah meletakkan kita  di bawah payung rahmat kasihNya…insya Allah


Siklus Nafas Kehidupan yang Menjadikannya Hidup

“Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS.Al-Baqarah:22)
Coba bayangkan ketika melihat hamparan luas alam yang banyak sekali dipenuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang subur dan hijau. Tumbuh-tumbuhan yang banyak ditumbuhi dengan berbagai variasi bunga dan buah-buahan yang melimpah ruah di berbagai penjuru negeri ini. Seakan-akan telah diatur untuk saling berbagi dan melengkapi satu dengan yang lain. Ada yang hidup ditempat lembab, kering, ataupun di air. Tumbuh-tumbuhan yang hidup didaerah yang berbedapun menyesuaikan dengan lingkungannya dan memiliki kekhasan masing-masing. Melihat hal yang demikian, mungkin kita tidak melihat indahnya alam ini jika di daratan tanah hanya berupa padang yang tandus. Dan mungkin sekarang kita tidak sedang berada di dunia ini. Tetapi begitulah seharusnya kita membayangkan dan memikirkan alam ini sejak adanya kehidupan.
Kehidupan sebelumnya lahir dilautan dan dikolam, dan disanalah kehidupan berevolusi selama 3 miliar tahun. Para ahli paleobiologi baru-baru ini menemukan fosil sianobakteri yang kemungkinan telah melapisi tanah lembab sekitar 1,2 miliar tahun silam, akan tetapi perziarahan evolusioner yang panjang dari organisme yang lebih kompleks hingga mencapai daratan masih belum dimulai hingga sekitar 475 juta tahun silam. Komunitas daratan yang dimulai oleh tumbuhan mengubah biosfir. Bayangkan, misalnya, bahwa manusia tidak akan ada jika rantai kejadian evolusi yang dimulai ketika pertama kali turunan alga hijau tertentu mendiami daratan, tidak terjadi.(Campbell.jilid2 hal.153.2003)
Para pakar sistematika mencatat bahwa alga hijau adalah yang paling terdekat kekerabatannya dengan tumbuhan. Karena berevolusi maka selanjutnya berkembang membentuk tumbuhan yang lebih spesifik yang sering disebut sebagai tumbuhan tingkat tinggi. Umumnya Tumbuhan tingkat tinggi melakukan proses fotosintesis. Dan ternyata karena fotosintesis dari tumbuhanlah kehidupan ini bisa berlangsung. Contoh yang bisa kita rasakan saat ini adalah bernafas. Darimanakah udara bersih yang kita hirup setiap harinya?
Siapapun kita, dikehidupan ini pasti sering terfikir bagaimana kita bisa bernafas dan memperoleh energi untuk aktifitas sehari-harinya, terlepas dari siapa yang memberikanNya. Allah SWT telah mengaruniakan begitu banyak nikmat dan karuniaNya di kehidupan ini. Termasuk ilmu Allah yang menjadikan kita untuk selalu memikirkan bagaimana udara yang kita hirup setiap detiknya dapat terus melangsungkan kehidupan ini. Melewati setiap langkah dengan setiap desah nafas yag terus berpendar. Mungkin ini siklus kehidupan yang telah digariskan olehNya yang begitu indah dalam mendesain alam sedemikian rupa sehingga menjadikan kita harus selalu bersyukur atas apa yang telah kita terima selama ini.
Tumbuh-tumbuhan. Memang penciptaan yang sungguh luar biasa. Allah telah mengatur siklus nafas kehidupan melalui tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan yang berwarna hijau melakukan fotosintesis yang membutuhkan karbondioksida (udara kotor) yang telah kita buang selagi kita menghembuskan nafas. Proses fotosintesis berlangsung dengan adanya bantuan sinar matahari dan air yang dapat diserap energinya oleh tumbuhan. Selanjutnya hasil dari proses tersebut adalah dikeluarkannya oksigen (udara bersih) yang kita bisa hirup sekarang. Maka tidak heran bila ketika sedang berada dibawah pohon kita akan merasakan semilir kesejukan. Karena kita bisa menikmati oksigen yang dikeluarkan oleh tumbuh-tumbuhan.
Sampai di sini, mari kita merenung. Dengan bantuan air dan sinar matahari, tumbuh-tumbuhan dapat melakukan proses fotosintesis dan dari itu pula dapat menghasilkan buah yang lezat. Tumbuhan yang menghasilkan buah mengandung gizi penting bagi manusia dan binatang yang seakan memahami anatomi tubuh keduanya. Tumbuh-tumbuhan yang hijau membuat makanan sendiri dengan memperhitungkan rancangan tertentu yang memastikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya . Tapi kita mesti ingat bahwa tumbuhan sebagian besar tersusun dari kayu, akar, dan daun. Tumbuh-tumbuhan tidak berkemampuan untuk berpikir dan menalar. Tetumbuhan tanpa kecerdasan dan kesadaran, tapi mampu menghasilkan oksigen dari hasil fotosintesis yang telah dibuatnya untuk melangsungkan kehidupan manusia di muka bumi , ini menjadi bukti akan keberadaan Allah. Allah-lah yang mencipta tetumbuhan dan menjadikannya bermanfaat untuk manusia. Dalam satu ayat Al Qur'an, Allah SWT berfirman:
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.”(QS. Al-An’aam:99)
Dari ayat diatas jelas bahwa tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di muka bumi ini telah dinampakkan dengan nyata. Tetapi dengan agama islam yang telah memberikan kejelasan terhadap ayat-ayatnya, kita di anjurkan untuk selalu bersyukur terhadap ciptaan Allah.
Sejenak bertafakur kembali untuk memikirkan penciptaan alam ini yang sungguh memesona. Berdasarkan praktikum yang sering dilakukan oleh para pelajar-pelajar baik di SMA atau di Universitas yaitu mengamati fotosintesis pada Hydrilla verticilata yang mengacu pada eksperimen Ingenhousz . Uniknya, Hydrilla vaerticilata bukanlah tumbuhan, melainkan hewan tingkat rendah yang dapat berfotosintesis. Hydrilla hanya dapat tumbuh ditempat yang lembab dan berair. Dan benarlah bahwa praktikum yang telah dilakukan, Hydrilla dapat berfotosintesis dengan munculnya gelembung-gelembung pada saat Hydrilla didalam air. Gelembung-gelembung tersebut mengindikasikan adanya oksigen yang dikeluarkan.
Baik tumbuhan maupun hewan tingkat rendah tadi telah memberikan kontribusinya untuk melangsungkan kehidupan. Penciptaan yang sedetail Ini menandakan bahwa Allah telah menciptakan alam ini dengan sempurna, menciptakan manusia untuk menjadi khalifah fil ardhi, menjadi pemimpin di bumi termasuk untuk menjaga alam ini dengan sebaik-baiknya,seperti dalam firman Allah SWT:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".(QS.Al-Baqarah:30).
Etika yang dituntunkan kepada manusia terhadap lingkungannya, sebenarnya sebagai fungsi kekhalifahan manusia dimuka bumi. Tugasnya untuk menjaga dan memelihara agar lingkungan tetap seimbang dengan adanya kebutuhan manusia yang sering meningkat. Oleh karena itu pertanggungjawaban perbuatannya adalah pertanggungjawaban tugas kekhalifahan yang menjadi amanatnya. Sebagai khalifah, manusia harus mampu menghormati dan menghargai seluruh prose salami yang berjalan dimuka bumi, salah satunya terhadap tumbuhan.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS.Ar-Rahmaan:13)
Dialah Allah, yang telah menciptakan tumbuhan dengan sangat sempurna hingga bagiannya yang terkecil, termasuk proses fotosintesis . Hanya dengan kesempurnaan bagian tumbuhan inilah dapat melaksanakan perannya di bumi untuk menunjang kelangsungan hidup manusia. Manusia tak sepatutnya merasa besar diri karena ilmunya yang dangkal. Sebaliknya hendaknya mereka mengagungkan Allah dan bersyukur atas segala nikmatNya.

Sahabatku
Tapi,,, aku salut padamu karena kamu masih menyempatkan rasa rindumu dengan butiran-butiran tinta yang indah tentang persahabatan kita. Surat  inipun aku buat ketika aku terketuk hati untuk segera membalas kata-kata indah darimu.  yah walaupun ini tak seindah dari kata-kata seorang penyair, tapi semoga kau mengerti bahwa aku masih disini untuk selalu menitipkan doa dan salam dariku. Tetap semangatlah, di Negeri Menara kembar.  Ini paragraph terakhir suratku pada seorang sahabat kecilku yang kini telah pergi jauh. Surat ini kuberikan padanya setahun setelah dia pergi dari desaku. Membalas surat darinya seakan  ingatanku kembali pada saat  kami akan berpisah dengannya.
“Nay (begitu nama sahabatku di panggil) kemana kau akan pergi setelah lulus SMK nanti?”
Aku akan bekerja di Malaysia, mungkin selama 3 tahun kita akan berpisah Meya, entahlah apakah ini adalah keputusan yang terbaik, atau mungkin aku tidak akan mengukir cita-cita yang dulu pernah kita bicarakan.” Kata Nay dengan nada rendah.
Sore itu aku hanya mendengarkan keluh kesah Naya yang masih risau dengan kepergiannya. Dulu, dia seorang yang paling bersemangat untuk segala hal. Hampir setiap hari aku mendengar kata-kata motivasi darinya mirip seperti Mario teguh.  Wajah yang cabi dan berlesung pipi membuatnya tampak selalu ceria. “Aku pengen jadi motivator dan pengusaha sukses”. Itulah yang pernah aku dengar darinya, dia ingin kuliahnya mengambil jurusan manajemen ekonomi. Dan saya pikir mungkin segudang impian telah dirajut olehnya karena melihat  kepribadiannya yang tak kenal menyerah.  Menurutku, dia juga sosok yang kuat, karena walaupun Ibu Naya telah lama meninggalkannya semenjak dia duduk di MTs kelas2, dia tidak pernah meratapi kesedihannya. Tetapi  Ayahnya menikah lagi ketika dia kelas 2 SMK. Ayah Naya sudah tidak peduli lagi karena gajinya sebagai karyawan tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-harinya. Berbagai cobaan dia lalui dengan ketegaran dan kekuatan. Dia yakin bahwa suatu saat dia akan memiliki kehidupan yang membahagiakan.
 Setelah itu dia dan adiknya memutuskan untuk tinggal di Panti Asuhan yang dekat dengan sekolah kami. Inilah salah satu kerisauan hati Naya karena meninggalkan adiknya, karena Adiknya masih duduk di kelas 6SD. Selain itu dia juga butuh biaya untuk kuliahnya dan sekolah adiknya kelak. Mungkin sekarang inilah single sister yang sedang berjuang untuk hidupnya.
“Sudahlah Nay, jika cita-cita ini memang harus ditunda untuk beberapa tahun, yang pasti kau akan dapat menggapainya suatu hari nanti.” Kataku sambil melihat wajahnya yang sayu.
Seketika pembicaraan kami hening, sepi dan sunyi. Sedangkan Naya masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Sesekali juga pandanganku tertuju kesebuah gang kecil yang sedang dipenuhi anak-anak kecil yang sedang bermain. Kulihat mbak maryam yang sedang lari terbirit-birit menuju rumahku. Aku hanya bisa mengernyitkan dahi keheranan.
“Nay, adikmu,… adikmu,…  adikmu kecelakaan…ditabrak truk…!”
•••
“Nay, sabar ya… adikmu telah dipanggil Allah.” Aku hanya bisa mengucapkan itu saja. Melihat Nay yang masih terbaring saja sudah tak mampu lagi menahan air mataku yang sejak tadi telah mengiringi Nay sewaktu pingsan. Nay juga tak berkata apapun. Hanya tetesan demi tetesan yang terus membanjiri pipinya yang cabi. Lirih kudengar dia mengucapkan innalillahi wa innaillaihi rajiunn, setelah itu hanya istigfar berulang ulang.
“Nay, sabar… hidup dan mati seseorang tidak ada yang tahu, hanya Gusti Allah yang maha tahu segalanya. Insya Allah, Allah akan menempatkanmu pada golongan orang-orang yang sabar. Yakinlah suatu hari kau akan menemukan hasil dari kesabaranmu. Semoga adikmu diterima disisinya… aminn” kata mbak maryam yang dari tadi juga telah menunggu sadarnya Nay dari pingsan.
•••
Bukanlah  seorang Naya  jika tak kenal menyerah. Seminggu setelah wafat adiknya, dia langsung mengurus keperluannya untuk ke Malaysia. Sekolah SMK kami membuka kerjasama dengan perusahaan disana untuk menyalurkan tenaga kerja yang telah siap dan di kontrak selama 3tahun dengan gaji yang lumayan.
Tak banyak yang diucapkan Nay pada saat dia pergi. Dia memberi Senyuman impian kepada masa depan yang dicita-citakan. Kepada impian dan cita-cita yang sudah menunggu di ujung sana. Kami hanya berjanjian untuk saling menghubungi dengan surat. Dan kulepas kepergiannya dengan segenggam doa dan harapan untuk segenap impian dan cita-citanya.
Salam semangat dan doa dariku,,
Semoga berkah rahmat Allah melimpahi kehidupan kita…
Kuakhiri paragraph terakhir suratku. Dan kumasukkan suratku ini dengan amplop hijau kesukaan Nay.

EDa Amny