Senin, 19 Maret 2012

Cinta yang membuatku “Ada”

Terinspirasi dan apresiasiku terhadap karya Ilana Tan pada keempat novelnya. Sebagian adalah kutipan-kutipan kalimat dalam novelnya.
Summer in Seoul
Seperti cintanya Jung Tae-Woo pada Han Soon-He
Aku masih menyisakan rasa penasaran terhadapmu. Meski aku tidak tahu. Tapi aku yakin. Tapi itulah dirimu . Dan kau membuyarkan lamunanku dengan kejutan indah yang telah kau siapkan.
Kalau suatu saat nanti kau rindu padaku, maukah kau memberitahuku?... agar aku bisa langsung berlari menemuimu. “Sarang Haeyo…”
“ kenapa aku ada dinomor Sembilan ponselmu”?
Aku suka bisbol. Dalam bisbol ada Sembilan pemain. Kurang satu saja tidak bisa. Sembilan artinya lengkap. Kenapa aku menyimpan nomor Sandy dinomor Sembilan? Itu karena kalau dia ada, aku baru merasa benar, merasa lengkap. Dia nomor Sembilanku.
Autumn in Paris
Seperti cintanya Tatsuya Fujisawaa pada Tara Dupont
Sekarang, aku sadar betapa aku menyukaimu. Betapa aku sering melihatmu. Berdiam diri dalam lamunan sunyi. Menyusup kedalam angan mimpi. Menerobos ruang-ruang imajinasiku. Membelenggu setiap khayalan yang muncul. Tentang hal-hal yang baru. Tentang bayang semu yang kuintai. Tentang gerak-gerikmu yang selalu membuatku gusar. Membuatku terpaku dan membuat jantungku berdesir. Tak kusangka bila akhirnya kita tak bisa bersama.
Jantungku terasa berhenti berdetak. Nyaris membuatnya sesak, tapi hanya bisa berkata “Aku tidak apa-apa”
Winter in Tokyo
Seperti cintanya Nishimura Kazuto pada Ishida Keiko
Cinta pertama. Aku pikir aku tidak mempercayainya. Mungkin cinta pertama tidak selalu jadi cintanya untuk terakhir kali. Tapi… sekarang aku tersadar bahwa aku jatuh cinta pada cinta pertamaku. Yahh… aku telah bersamanya.
kenapa harus takut gelap kalau ada banyak hal indah yang hanya bisa dilihat sewaktu gelap?
Kau bisa melupakannya dan mulai benar-benar… benar-benar melihatku?
Dia juga tidak perlu melakukan apa-apa. Yang paling penting adalah kenyataan bahwa dia ada dan saya bisa melihatnya. “ kau tidak perlu melakukan apa-apa. Karena aku memang sudah melihatmu.
Cinta pertamamu bukan dia, tapi Nishimura Kazuto.
Spring in London
Seperti cintanya Danny Jo pada Ishida Naomi
Nafasku tercekat. Bayang-bayang masa lalu membuat sakit. Perih dan menusuk relung hatiku. Aku takut. Aku khawatir. Namun aku tak mungkin membiarkannya. Karena Dia baik, sangaat baik. Kenapa aku tidak mencoba untuk menjadi temannya??

Kau akan mendapati dirimu merasa gembira setiap kali berada didekatnya. Aku menyadari sesuatu selama aku berada disini. Aku rindu padamu.
Kenapa selama sesaat tadi aku mendapat kesan kau mengira aku adalah orang lain?
Aku juga ingin kau tahu, aku bukan kakakku. Aku tidak akan pernah menyakitimu. Apakah kau percaya padaku?
Maukah kau menungguku? Aku tidak akan menuntut banyak. Aku juga tidak akan membebanimu. Aku hanya memintamu menunggu sampai aku menyelesaikan masalahku. Sampai saat itu tiba, jangan pergi kemana-mana. Tetaplah bersamaku.
Kuharap kau bisa. Kalau bukan sekarang, mungkin suatu hari nanti.
Setelah dua tahun berlalu…
Aku ingin kau percaya ketika kukatakan bahwa aku bukan kakakku, aku tidak akan pernah menyakitimu. Kalau perlu, aku bersedia menghabiskan sisa hidupku menebus apa yang dilakukan kakakku kepadamu. Asal kau tetap bersamaku. Disisiku.
Dan diatas segalanya, aku ingin kau percaya padaku ketika kukatakan bahwa aku mencintaimu.

Aku pernah berfikir ketika aku telah mencintainya…
Segenap jiwaku,
Segenap hatiku
Aku tidak tahu, tapi aku akan selalu merasa ada
Hidup
Cerah
Gembira
Jelas dan nyata
Dan terasa lega
Karena disisiku ada seseorang yang istimewa
Yang membuat dunia dan seisinya iri padaku
Dia ada dan berada didekatku
Karena
Cinta…
Cintalah yang membuatku ada


Tak perlu merasa sendiri. Karena ada Cinta-Nya yang akan menemani hari-harimu.
Tak perlu merasa resah. Karena ada Cinta-Nya yang akan membuatmu lega.
Tak perlu merasa sedih. Karena ada Cinta-Nya yang akan membawa kabar gembira padamu.
Kau hanya harus menumpukan harapanmu pada Cinta-Nya

Senin, 05 Maret 2012

harapan itu

Harapanku datang dan pergi begitu saja
Datang seperti derasnya air hujan
Dan Pergi seperti halilintar yang menyambar
Harapku pada mimpi anganku
Angan yang membubung tinggi
Mengayuh langkah semu
Yang tertinggal oleh getaran jiwa

Aku berjalan seiring peraduan
Menyusuri celah sempit yang berkelana
Ragaku mengalir dalam dunia
Menguasai setiap kesempatan yang ada

Harapan itu terus berpendar
Menggelayuti desah nafasku
Mengusik dan berlari mengejarku
Karena harapan itu sekedar harapan
Harapan bukan kenyataan
Harapan itu hanya keinginan
Yang belum terwujud